Teknologi Hunter Quick Check Lakukan Pengecekan Spooring Hanya Semenit

Teknologi Hunter Quick Check Lakukan Pengecekan Spooring Hanya Semenit
monitorkini.Cara berfikir bahwa kendaraan harus menjalani spooring balancing setiap 10.000 kilometer (km) atau enam bulan sekali tidaklah sepenuhnya benar. Sebab spooring balancing diperlukan bukan karena periode atau jarak tempuh dari kendaraan.

Seperti disampaikan Kevin Himawan, Vice President PT Himawan Putra  saat memperlihatkan showroom Hunter Engineering, perangkat spooring dan balancing yang didistribusikannya. “Sebenarnya melakukan spooring balancing disebabkan bukan karena itu (periode dan jarak tempuh tertentu,” jelas Kevin.

Menurut dia, banyak sebab di jalanan perkotaan yang kerap tidak disadari memberikan kemungkinan berubahnya sudut kaki-kaki mobil. Sebut saja ketika berkendaraan di melewati jalan berlubang, melewati polisi tidur, menyerempet trotoar, jalan berlubang, dan menggilas medan jalan pada saat berbelok.

“Ini yang bisa menyebabkan posisi kondisi kaki-kaki mobil dapat menyebabkan ban cepat aus dan memperbesar kemungkinan pecah ban saat berkendara pada kecepatan tinggi dalam waktu lama. Contohnya ketika berlibur akhir pekan atau mudik,” paparnya.

Meski demikian, pengecekan terhadap ban harus rutin dilakukan. Namun tidak harus selalu langsung dilakukan spooring. “Kami punya teknologi Hunter. Dengan fitur Hunter Quick Check yang telah dipatenkan, teknologi ini dapat melakukan pengecekan kaki-kaki kendaraan (spooring) hanya dalam waktu semenit,” klaim Kevin.

Melalui teknologi tersebut, pemilik kendaraan bisa berhemat. Sebab mereka hanya dikenakan biaya pengecekan, bukan spooring.  Nurcahyo Adi Pranggono, Manajer Training Hunter, mengatakan, teknologi Hunter menggunakan double dual camera beresolusi tinggi (20 megapiksel) dan teknologi Quick Grip Wheel Adaptor. Teknologi tersebut memungkinkan deteksi sudut kaki-kaki kendaraan maupun copot dan pasang ban dengan cepat. “Bagusnya lagi menjamin kondisi pelek tidak rusak atau lecet,” ucapnya.

Hunter pun mengajak masyarakat Indonesia berbagi tips persiapan mudik Lebaran dengan Hunter wheel alignment dan wheel balancer dalam bentuk Blog Contest. Kompetisi ini berhadiah iPhone SE 32 GB, Samsung Android J3 PRO, dan Lenovo Vibe K5.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rain & Kim Tae Hee Rayakan Ultah Pernikahan Di Jepang

Image
netizennow .Tak terasa, sudah 1 tahun pernikahan Rain dan Kim Tae Hee berjalan. Pasangan ini pun sepertinya begitu menikmati pernikahan mereka tersebut. Dan, tampaknya, mereka punya cara tersendiri untuk merayakan ulang tahun pernikahan pertama mereka tersebut dengan langkah-langkah berlibur ke Jepang. Menurut outlet media Taiwan, ET Daily, pasangan ini terlihat menikmati kencan indah di satu kafe di Jepang. Memgutip Allkpop, keduanya terlihat duduk berdampingan. Tangannya di pinggang Tae Hee sedang dilingkarkan oleh rain juga tertangkap. Sebenarnya, tak disebutkan alasan pasangan tersebut pergi ke Jepang. Lantaran kepergian mereka ini bertepatan dengan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, tapi, Rain dan Tae Hee merupakan salah satu pasangan selebritas yang paling bahagia di Korea Selatan. Pasangan ini menikah pada Januari 2017 setelah berpacaran sejak 2012. Kebahagiaan mereka pun lengkap sudah dengan kehadiran putri mereka pada Oktober lalu.
Read more

Mengenal Tradisi Upacara Kasada – Bromo

Image
netizennow .Indonesia memang memiliki berbagai adat-istiadat, mulai dari musik , pakaian, adat istiadat, rumah,dll.Bahkan disetiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Kali ini beberapa tradisi yang mewakili keanekaragaman adat istiadat Indonesia yang unik dan mungkin hanya ada di Indonesia. Hari Raya Yadya Kasada adalah sebuah hari upacara sesembahan berupa persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi. Setiap bulan Kasada hari-14 dalam Penanggalan Jawa diadakan upacara sesembahan atau sesajen untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur, kisah Rara Anteng (Putri Raja Majapahit) dan Jaka Seger (Putra Brahmana) “asal mula suku Tengger di ambil dari nama belakang keduanya”, pasangan Rara Anteng dan Jaka Seger membangun pemukiman dan kemudian memerintah di kawasan Tengger dengan sebutan Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger, yang mempunyai arti “Penguasa Tengger yang Budiman”. Mereka tidak di karunia anak sehingga mereka melakukan semedi atau bertapa kepada Sang Hyang Wid
Read more